Sabtu, 21 Januari 2012

MOTOR STARTER

Sistem starter 1

  MOTOR  STARTER                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Sejak tahun  1949 NIPPONDENSO telah memproduksi beberapa jenis dan ukuran starter untuk berbagai  jenis mein .dari mesin mesin bensin kecil sampai mesin alat alat berat.                                                                  Starter NIPPONDENSO dapat di kelompokkan  menjadi 2  type (sesuai dengan mekanisme pnghubung pinion ) :
1.TYPE  KONVENSIONAL
   TYPE  F dan  G
2. TYPE REDUKSI
     TYPE  R
                                         TYPE  KONVENSIONAL
Starter  NIPPONDENSO tipe konvensional di kelompokkan sbb ; Gbr 1-1
   
                                                





















TYPE REDUKSI
Starter  NIPPONDENSO  typeReduksi   di kelompokkan sebagai berikut  ; Gbr 1-2   
  
                                                        STARTER  TYPE  KONVENSIONAL
Gambaran umum
Setarter jenis ini banyak di pakai pada mobil ,hanya pinion dan overrunning clutch yang di geser oleh tuas /drive lever ( di gerakkan oleh solenoid ) sehingga bertaut degan ring gear.
  GBR 3-1  ;

kopling

Kopling

Setiap kendaraan bermotor untuk meneruskan atau memindahkan tenaga/daya hasil proses pembakaran sehingga mobil / kendaraan dapat berjalan memerlukan sistem yang disebut Power Train / Pemindah Daya.
Salah satu bagian dari power train adalah Kopling/Clutch
Konstruksi kopling
Kopling berfungsi Untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dari roda penerus ke transmisi
Agar dapat berfungsi dengan baik kopling harus memenuhi Syarat-syarata  :
  • Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
  • Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
  • Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
Menurut Jumlah Pelat di bedakan menjadi 2 jenis;
  1. Kopling tunggal
  2. Kopling ganda/majemuk
Menurut obyek /media tempat bekerja dibedakan menjadi 2 jenis:
  1. Kopling kering
  2. Kopling basah
Menurut konstruksinya dibedakan :
  1. Kopling gesek
  2. Kopling Fluida
  3. Kopling Sentrifugal
  4. Kopling Putar lebih/Over Running Clutch

transmisi

Transmisi

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
Meneruskan tenaga dari kolping ke pros penggerak roda (propeller)

(Tune Up Sepeda Motor).

A.    Aplikasi Pengujian dan Pemeriksaan (Tune Up Sepeda Motor). 
  1. Penyetelan awal Sepeda Motor
    1. Memeriksa oli
      Memeriksa Oli Mesin
    2.  Meletakkan sepeda motor diatas standar utama pada tanah datar.
    3. Membuka pengukur  minyak pelumas (1) dan membersihkan ujungnya.
    4. Masukkan pengukur  kembali tanpa  disekrupkan ke dalam.
    5. Minyak pelumas harus di antara batas maksimal (2) dan batas minimal (3), tambahkan bila kurang.

2. Memeriksa Busi
Pemeriksaan mengenai :
  1. Insulator terhadap kerusakan
  2. Elektroda terhadap keausan
  3. Perubahan warna akibat terbakarnya busi dari proses pembakaran
i.     Coklat muda – coklat tua (baik)
ii.     Coklat muda sekali – putih (pengapian tidak sempurna/campuran terlalu miskin)
iii.     Endapan arang basah & kehitaman (campuran terlalu kaya) Penyetelan celah busi : 0,6 – 0,7 mm.

Memeriksa Busi

3.    Memeriksa Celah Katup
  1. Melepas tutup penyetel  katup,  tutup lubang pemeriksaan tanda  pengapian dan tutup luban  poros engkol
  2. Memutar poros engkol berlaw anan arah jarum jam sampai tanda T” tepat dengan penyesuai pada tutup bak mesin kiri tanda (piston akhir kompresi)
  3. Menyetel celah katup menggunakan lidah pengukur (feeler gauge) dan valve adjusting wrench. Cela h katup (dingin) : 0,05 mm (IN & EX sama).

Tanda posisi top


Menyetel katup



4.    Bersihkan Saringan Udara
  1. Melepas elemen saringan dari kotak saringan udara
  2. Mencuci elemen dalam minyak solar/minyak pembersih yang tidak mudah terbakar, keringkan dan celupkan dalam minyak transmisi (SAE 80-90) dan peras keluar kelebihan minyak.
Cara membersihkan filter udara
5.    Bersihkan Filter Bensin
  1. Membersihkan saringan kasa dan saringan bahan bakar

Membersihkan filter bensin
Bersihkan Karburator
Membongkar karburator dan membersihkan bagian-bagiannya

Konstruksi Karburator
6.     Menyetel Campuran Bahan Bakar
Memutar sekerup udara (1) ke kanan penuh, selanjutnya kembalikan berlawanan arah jarum jam 1,5 s.d 2 putaran.
Menyetel sekerup penyetel gas (2) dengan putaran idling ± 1400 rpm.

7.    Menyetel Kopling
  1. Kopling Otomatis :
i.    Mengendorkan mur pengunci, kemudian memutar penyetel kopling searah jarum jam 1 putaran
ii.    Memutar penyetel berlawanan jarum  jam secara perlaha sampai terasa ada tahanan, kembalikan 1/8 putaran.
iii.    Mengencangkan mur pengunci dan memeriksa kerja kopling.

Menyetel Kopling
2. Kopling Manual :
Menyetel jarak main bebas handel kopling

Menyetel Kopling Manual
8.    Memeriksa Baterai
  1. Memeriksa tinggi permukaan cairan baterai. Cairan baterai harus berada diantara UPPER LEVEL dan LOWER LEVEL.
  2. Jika cairan baterai mendekati/di bawah batas terendah tambahkan  air  suling  sampai  batas  teratas pengisian cairan baterai.
  3. Memeriksa  terminal  baterai  (kendor/berkarat), bersihkan dan oleskan grease pada terminal baterai.
  4. Memeriksa slang pernafasa-  n baterai (tersumbat/salah posisi)



9.        Memeriksa Rem dan Switch Rem 
Memeriksa keausan kanvas rem Bila  keausan mendekati  lim it/tanda  batas keausan, maka kanvas perlu diganti baru.
Menyetel Rem dan Switch Rem
Memeriksa ketinggian oli rem (hidrolik/cakram)
Menyetel jarak main bebas handel/pedal rem

Menyetel free play pedal rem
 Menyetel switch lampu rem belakang. Spec : lampu menyala saat pedal rem ditekan 20 mm dan rem mulai bekerja.

Menyetel Switch Rem Belakang
10.  Memeriksa Lampu Depan/ Belakang 
Memeriksa kerja lampu depan dan belakang
11.  Memeriksa Lampu Tanda Belok
Memeriksa kerja lampu sein dan indikatornya
12.  Menyetel Rantai Roda
  1. Posisikan sepeda motor di atas standar utama, posisi gigi netral.
  2. Menyetel kekencangan rantai. Jarak main bebas rantai : 20 – 30 mm.

13.  Memeriksa Sistem Suspensi
  1. Memeriksa kerja sistem suspensi dengan menekan bagian depan dan belakang beberapa kali (dengan rem ditahan).
  2. Memeriksa suspensi dari kebocoran/kerusakan.



14.  Memeriksa Stang Kemudi
  1. Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi terangkat dan kemudi bebas.
  2. Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atau tidak dapatbergerak rata, periksa bantalan
Memeriksa Stang Kemudi
15.  Memeriksa Kekocakan Komstir 
  1. Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan  garpu depan ke depan-belakang.
  2. Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.

Memeriksa Kekocakan Komstir
16.  Memeriksa Lengan Ayun
  1. Menempatkan sepeda motor pada standar utama.
  2. Goyangkan lengan ayun  ke kanan-kiri untuk mengetahui adanya komponen suspensi  yang aus atau kendor.
  3. Jika ada kekocakan, periksa baut engsel dan bos lengan ayun.

Memeriksa Lengan Ayun
17.  Memeriksa Tekanan Ban 
Memeriksa dan menyetel tekanan angin ban.

Memeriksa tekanan ban
18.  Mengencangkan Baut dan Mur 
Kekencangan Mur dan Baut
19.  Melumasi bagian yang bergesekan

cara tune up motor 4 tak


Langkah kerja dalam Tune-up perlu sekali diperhatikan agar hasil kerja bisa optimal. Dasar penulisan buku ini diambil dari berbagai sumber termasuk diantaranya : pelatihan di BLPT, BLK serta Uji Kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerjasama dengan Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia (ITO).

LANGKAH KERJA TUNE - UP

1. Pasang perlengkapan servis kendaraan

  • Fender cover
  • Grill cover
  • Steering cover
  • Floor cover
  • Seat cover

2. Siapkan peralatan kerja

  • Tool set
  • Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
  • Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.

3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :

  • minyak pelumas
  • sistem pendingin
  • tali kipas
  • filter bensin
  • filter udara
  • sistem pengapian

4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :

  • dwell angle
  • Putaran idle
  • saat pengapian

5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :

  • celap katup
  • kerja karburator
  • stel putaran idle
  • kompresi
  • tes jalan

MINYAK PELUMAS 
  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin
SISTEM PENDINGIN
  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
SARINGAN BAHAN BAKAR
  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
SARINGAN UDARA (Air filter)
  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
BATERAI
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

A. Busi, periksa :
  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi



B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.

C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush
  5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
  6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
  7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
  8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
  9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
IGNITION COIL
  1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
  2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
  3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.

DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP
  1. DWELL ANGLE : 520 ± 60
  2. Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
  3. Putaran idle ± 750 rpm

Karisma vs Supra X

Di tulisan sebelumnya diterangkan mengenai faktor pembeda yang menyebabkan nafas Supra X 125 lebih panjang daripada Karisma.

Masih merujuk dari sumber yang sama yaitu Tablod Motor Plus . Sekali lagi, Supra X 125 yang dimaksud disini adalah yang model keluaran pertama. Seperti kita ketahui, Karisma mempunyai tarikan garis body yang tegas dan runcing. Menurut tabloid pertama yang mengkhususkan diri membahas roda dua ini, Karisma disebut agresif, chrasher, lampu seperti paruh garuda. Sedangkan Supra X 125 sepertinya ingin mengembalikan roh Supra yang lebih kalem dan sudut yang membulat, menonjolkan sisi elegan.
Disebutkan sebelumnya, perbedaan nafas dikarenakan ada dua part yang berbeda. Yaitu CDI dan Magnet. Lebih detail lagi Karisma mempunyai CDI berkode KPH-881 sedangkan Supra X 125 berkode KPH-751.
Namun selain perbedaan sparepart  seperti di atas, ternyata onderdil kedua motor ini bisa tukar pakai. Karena teryata MENGGUNAKAN 540 KOMPONEN YANG SERUPA.

Komponen yang sama itu mayoritas di sektor mesin. Diantaranya kampas kopling, pelat kopling, rantai keteng, piston dan ring, rocker arm, filter udara dan shockbreaker. Jadi pemilik bisa saling tukar onderdil dan nyari harga yang termurah.

Jumat, 20 Januari 2012

bagian mobil

(PROPELLER SHAFT)
Pada mobil dengan mesin di depan dan penggeraknya roda belakang, tenaga putar dari poros output transmisi dipindahkan ke poros roda belakang dengan bantuan poros gardan (propeller shaft).

Poros gardan dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke diferensial (gardan) dengan lembut tanpa dipengaruhi perubahan-perubahan sudut(naik-turun) diferencial akibat ketidak rataan permukaan jalan dan besarnya beban. Bagian poros gardan yang menyerap perubahan-perubahan sudut tersebut.


adalah universal joint

(lihat




D. DIFERENSIAL
Diferensial (gardan) berfungsi membagi dan memindahkan
tenaga ke roda roda kiri dan kanan.


memperlihatkan
konstruksi dasar sebuah diferensial.

Ketika kendaraan membelok, kedua. roda gigi pinion turut berputar
dengan tempatnya dan juga berputar pada porosnya, sehingga memberi lebih banyak putaran pada roda sebelah luar.


tetapi ketika kendaraan berjalan lurus, kedua roda gigi pinion
tidak berputar pada porosnya, walaupun ia turut berputar dangan
rumahnya (case), sehingga kedua. roda berputar dengan kecepatan
sama


gambar

Casis mobil tcrdiri atas sistem suspensi, sistem kemudi, roda, dan
rem. Bagian-bagian dari casis tersebut diperlihatkan pada

Antisipasi Ban Bocor Tanpa Ban Serep

Jika ban serep tidak ikut serta dalam mobil atau sedang kempis, apa yang bisa kita lakukan saat salah satu ban bocor di jalan? Menyerah saja, tentu tidak. Penasaran, lanjutkan saja membaca artikel ini untuk mrndapatkan solusinya.

Gbr 1

CAIRAN PENAMBAL

Intinya, bagaimana mengantisipasi kebocoran ban. Nah, trik pertama adalah menggunakan ban yang antibocor. Pabrikan BMW sudah melengkapi jajaran produk terbarunya dengan karet bundar tipe ini.



Makanya, di bagasi BMW baru enggak ada tempat buat ban serep. Misalnya ban jenis RFT (Run Flat Tyre) yang dikeluarkan Bridgestone. Namanya ban, pemakaiannya jelas lama. Jadi setelah pulang dari perjalanan jauh pun kita masih merasa aman dari gejala ban kempis di jalan.



Sayangnya, cara ini tergolong cukup mahal. Kecuali kita siap dengan dana sekitar Rp 5 jutaan satu ban, bisa lewatkan trik ini buat cara yang lain. Langsung saja masuk ke trik kedua. Yaitu membawa cairan penambal ban.





Gbr 2



Gbr 3


Gbr 4

Hal ini bisa dilihat pada VW Touran. Kendaraan keluarga terbaru pabrikan asal Jerman ini memang enggak punya ban serep. Mirip dengan BMW, tidak ada tempat juga buat ban serep. Semua ruang di mobil dimaksimalkan sedemikian rupa buat fleksibilitas kabin.



Ketimbang bawa ban serep yang besar dan berat, mending bawa cairan penambal ban yang lebih kecil dan ringan bukan? Ada beberapa cairan penambal ban yang bisa Anda pilih di toko-toko onderdil atau gerai perkakas terdekat.



Kalau mau sedikit repot, namun irit biaya, bisa beli tambalan tubeless. Tambalan ini ada di supermarket. Tinggal dipadu dengan lem dan tusukkan. Hanya saja, perlu bawa alat pompa sendiri. Bisa pilih yang dipompa pakai kaki atau model elektrik yang dicolok ke lighter.



Ada juga cairan penambal yang lebih praktis. Istilahnya tyre leak stopper. Misalnya produk Gold Eagle seharga Rp 50 ribu. Kalau terjadi ban kempis, cari penyebabnya. Misalnya, buang paku atau sekrup yang menancap.



Lalu tinggal semprot cairan ke dalam ban lewat pentil. Ban bakal mengembang sendiri. Asal ingat, cairan ini bersifat sementara. Segera cari tempat tambal ban terdekat.



Trik ketiga bersifat preventif. Siapkan dulu ban supaya tidak bisa bocor. Caranya dengan mengaplikasi cairan antikempis. Misalnya Tire Guard.

"Lebih baik dipakai sebelum perjalanan jauh," ujar Abdul Haris dari Multi Niaga Solusindo, distributor Tire Guard. Rata-rata satu mobil butuh 8 botol. Sebotol Rp 40 ribu, jadi total Rp 240 ribu.



Sumber :Penulis/Foto: Manut / Reza - otomotifnet.com

sistem suspensi

Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda-roda
dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga memberikan kenyamanan pengendara.

1. Komponen suspensi

Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda
agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
beberapa tipe pegas

s/d

b. Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama
dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas
akan bergetar naik turun lébih lama. Shock absorber mampu meredam
getaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.

c. Ball joint
Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint
terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap
periode tertentu gemuk harus diganti.

Stabilizer bar
Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,
stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi
pada dua tempat melalui bushing.

Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.


lateral control rod
komponen ini dipasang di antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban samping.


Model-model suspensi
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi bebas.

Suspensi poros kuku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan
sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku
(yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas
daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan
suspensi seperti pada suspensi independen.

b. Suspensi bebas (suspensi independen)
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda
mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas
banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.
Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja. Salah satu model suspensi independen ditunjukkan pada

Sistem Rem



Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan
dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.

sistcm rem hidrolik,

dasar kerja pengereman
Rem bekerja dengan dasar
pemanfaatan gaya gesek

Tanaga gerak putaran
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.


Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan
sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum)
yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan

Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga
gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.





Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
digunakan pada truk dan kendaraan berat.





Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini
ditunjukkan pada

Ini merupakan penggambaran secara
sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.


Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup

Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder




Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).




Boster rem
ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada
juga yang dipasang terpisah.


memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.

Cara kerja boster rem


Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka
sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar
Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston
mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
(lihat


Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan
dengan torak pada master silinder.
Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber
hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum
yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak
piston ke posisi semula.



Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini
bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder
roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.

model katup pengimbang
penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar 3.33 di atas).

Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol
ini ditunjukkan

yaitu backing plate, silinder roda, sepatu
rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.

1) Backing plate
Backing plate


dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate:.





Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk
dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem
(tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua
arah


b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu
arah

Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk
kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat

4) Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat
dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan

memperlihatkan salah satu tipe tromol
rem yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini
bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.






Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak,
sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan)
dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut
leading shoe.



Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai
trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan
mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling
shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur
keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
e. Rem model cakram
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada