Sabtu, 21 Januari 2012

MOTOR STARTER

Sistem starter 1

  MOTOR  STARTER                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Sejak tahun  1949 NIPPONDENSO telah memproduksi beberapa jenis dan ukuran starter untuk berbagai  jenis mein .dari mesin mesin bensin kecil sampai mesin alat alat berat.                                                                  Starter NIPPONDENSO dapat di kelompokkan  menjadi 2  type (sesuai dengan mekanisme pnghubung pinion ) :
1.TYPE  KONVENSIONAL
   TYPE  F dan  G
2. TYPE REDUKSI
     TYPE  R
                                         TYPE  KONVENSIONAL
Starter  NIPPONDENSO tipe konvensional di kelompokkan sbb ; Gbr 1-1
   
                                                





















TYPE REDUKSI
Starter  NIPPONDENSO  typeReduksi   di kelompokkan sebagai berikut  ; Gbr 1-2   
  
                                                        STARTER  TYPE  KONVENSIONAL
Gambaran umum
Setarter jenis ini banyak di pakai pada mobil ,hanya pinion dan overrunning clutch yang di geser oleh tuas /drive lever ( di gerakkan oleh solenoid ) sehingga bertaut degan ring gear.
  GBR 3-1  ;

kopling

Kopling

Setiap kendaraan bermotor untuk meneruskan atau memindahkan tenaga/daya hasil proses pembakaran sehingga mobil / kendaraan dapat berjalan memerlukan sistem yang disebut Power Train / Pemindah Daya.
Salah satu bagian dari power train adalah Kopling/Clutch
Konstruksi kopling
Kopling berfungsi Untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dari roda penerus ke transmisi
Agar dapat berfungsi dengan baik kopling harus memenuhi Syarat-syarata  :
  • Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
  • Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
  • Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
Menurut Jumlah Pelat di bedakan menjadi 2 jenis;
  1. Kopling tunggal
  2. Kopling ganda/majemuk
Menurut obyek /media tempat bekerja dibedakan menjadi 2 jenis:
  1. Kopling kering
  2. Kopling basah
Menurut konstruksinya dibedakan :
  1. Kopling gesek
  2. Kopling Fluida
  3. Kopling Sentrifugal
  4. Kopling Putar lebih/Over Running Clutch

transmisi

Transmisi

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
Meneruskan tenaga dari kolping ke pros penggerak roda (propeller)

(Tune Up Sepeda Motor).

A.    Aplikasi Pengujian dan Pemeriksaan (Tune Up Sepeda Motor). 
  1. Penyetelan awal Sepeda Motor
    1. Memeriksa oli
      Memeriksa Oli Mesin
    2.  Meletakkan sepeda motor diatas standar utama pada tanah datar.
    3. Membuka pengukur  minyak pelumas (1) dan membersihkan ujungnya.
    4. Masukkan pengukur  kembali tanpa  disekrupkan ke dalam.
    5. Minyak pelumas harus di antara batas maksimal (2) dan batas minimal (3), tambahkan bila kurang.

2. Memeriksa Busi
Pemeriksaan mengenai :
  1. Insulator terhadap kerusakan
  2. Elektroda terhadap keausan
  3. Perubahan warna akibat terbakarnya busi dari proses pembakaran
i.     Coklat muda – coklat tua (baik)
ii.     Coklat muda sekali – putih (pengapian tidak sempurna/campuran terlalu miskin)
iii.     Endapan arang basah & kehitaman (campuran terlalu kaya) Penyetelan celah busi : 0,6 – 0,7 mm.

Memeriksa Busi

3.    Memeriksa Celah Katup
  1. Melepas tutup penyetel  katup,  tutup lubang pemeriksaan tanda  pengapian dan tutup luban  poros engkol
  2. Memutar poros engkol berlaw anan arah jarum jam sampai tanda T” tepat dengan penyesuai pada tutup bak mesin kiri tanda (piston akhir kompresi)
  3. Menyetel celah katup menggunakan lidah pengukur (feeler gauge) dan valve adjusting wrench. Cela h katup (dingin) : 0,05 mm (IN & EX sama).

Tanda posisi top


Menyetel katup



4.    Bersihkan Saringan Udara
  1. Melepas elemen saringan dari kotak saringan udara
  2. Mencuci elemen dalam minyak solar/minyak pembersih yang tidak mudah terbakar, keringkan dan celupkan dalam minyak transmisi (SAE 80-90) dan peras keluar kelebihan minyak.
Cara membersihkan filter udara
5.    Bersihkan Filter Bensin
  1. Membersihkan saringan kasa dan saringan bahan bakar

Membersihkan filter bensin
Bersihkan Karburator
Membongkar karburator dan membersihkan bagian-bagiannya

Konstruksi Karburator
6.     Menyetel Campuran Bahan Bakar
Memutar sekerup udara (1) ke kanan penuh, selanjutnya kembalikan berlawanan arah jarum jam 1,5 s.d 2 putaran.
Menyetel sekerup penyetel gas (2) dengan putaran idling ± 1400 rpm.

7.    Menyetel Kopling
  1. Kopling Otomatis :
i.    Mengendorkan mur pengunci, kemudian memutar penyetel kopling searah jarum jam 1 putaran
ii.    Memutar penyetel berlawanan jarum  jam secara perlaha sampai terasa ada tahanan, kembalikan 1/8 putaran.
iii.    Mengencangkan mur pengunci dan memeriksa kerja kopling.

Menyetel Kopling
2. Kopling Manual :
Menyetel jarak main bebas handel kopling

Menyetel Kopling Manual
8.    Memeriksa Baterai
  1. Memeriksa tinggi permukaan cairan baterai. Cairan baterai harus berada diantara UPPER LEVEL dan LOWER LEVEL.
  2. Jika cairan baterai mendekati/di bawah batas terendah tambahkan  air  suling  sampai  batas  teratas pengisian cairan baterai.
  3. Memeriksa  terminal  baterai  (kendor/berkarat), bersihkan dan oleskan grease pada terminal baterai.
  4. Memeriksa slang pernafasa-  n baterai (tersumbat/salah posisi)



9.        Memeriksa Rem dan Switch Rem 
Memeriksa keausan kanvas rem Bila  keausan mendekati  lim it/tanda  batas keausan, maka kanvas perlu diganti baru.
Menyetel Rem dan Switch Rem
Memeriksa ketinggian oli rem (hidrolik/cakram)
Menyetel jarak main bebas handel/pedal rem

Menyetel free play pedal rem
 Menyetel switch lampu rem belakang. Spec : lampu menyala saat pedal rem ditekan 20 mm dan rem mulai bekerja.

Menyetel Switch Rem Belakang
10.  Memeriksa Lampu Depan/ Belakang 
Memeriksa kerja lampu depan dan belakang
11.  Memeriksa Lampu Tanda Belok
Memeriksa kerja lampu sein dan indikatornya
12.  Menyetel Rantai Roda
  1. Posisikan sepeda motor di atas standar utama, posisi gigi netral.
  2. Menyetel kekencangan rantai. Jarak main bebas rantai : 20 – 30 mm.

13.  Memeriksa Sistem Suspensi
  1. Memeriksa kerja sistem suspensi dengan menekan bagian depan dan belakang beberapa kali (dengan rem ditahan).
  2. Memeriksa suspensi dari kebocoran/kerusakan.



14.  Memeriksa Stang Kemudi
  1. Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi terangkat dan kemudi bebas.
  2. Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atau tidak dapatbergerak rata, periksa bantalan
Memeriksa Stang Kemudi
15.  Memeriksa Kekocakan Komstir 
  1. Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan  garpu depan ke depan-belakang.
  2. Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.

Memeriksa Kekocakan Komstir
16.  Memeriksa Lengan Ayun
  1. Menempatkan sepeda motor pada standar utama.
  2. Goyangkan lengan ayun  ke kanan-kiri untuk mengetahui adanya komponen suspensi  yang aus atau kendor.
  3. Jika ada kekocakan, periksa baut engsel dan bos lengan ayun.

Memeriksa Lengan Ayun
17.  Memeriksa Tekanan Ban 
Memeriksa dan menyetel tekanan angin ban.

Memeriksa tekanan ban
18.  Mengencangkan Baut dan Mur 
Kekencangan Mur dan Baut
19.  Melumasi bagian yang bergesekan

cara tune up motor 4 tak


Langkah kerja dalam Tune-up perlu sekali diperhatikan agar hasil kerja bisa optimal. Dasar penulisan buku ini diambil dari berbagai sumber termasuk diantaranya : pelatihan di BLPT, BLK serta Uji Kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerjasama dengan Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia (ITO).

LANGKAH KERJA TUNE - UP

1. Pasang perlengkapan servis kendaraan

  • Fender cover
  • Grill cover
  • Steering cover
  • Floor cover
  • Seat cover

2. Siapkan peralatan kerja

  • Tool set
  • Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
  • Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.

3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :

  • minyak pelumas
  • sistem pendingin
  • tali kipas
  • filter bensin
  • filter udara
  • sistem pengapian

4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :

  • dwell angle
  • Putaran idle
  • saat pengapian

5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :

  • celap katup
  • kerja karburator
  • stel putaran idle
  • kompresi
  • tes jalan

MINYAK PELUMAS 
  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin
SISTEM PENDINGIN
  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
SARINGAN BAHAN BAKAR
  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
SARINGAN UDARA (Air filter)
  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
BATERAI
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

A. Busi, periksa :
  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi



B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.

C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush
  5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
  6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
  7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
  8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
  9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
IGNITION COIL
  1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
  2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
  3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.

DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP
  1. DWELL ANGLE : 520 ± 60
  2. Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
  3. Putaran idle ± 750 rpm